Yangtermasukcara berbakti kepada kedua orang tua dan guru adalah A selalu. Yangtermasuk cara berbakti kepada kedua orang tua dan. School University of Notre Dame; Course Title MATH 253; Uploaded By adindamr31bento. Pages 8 This preview shows page 5 - 7 out of 8 pages. AKURATCO, Berbakti kepada kedua orang tua adalah sebuah kewajiban. Sebaliknya, mendurhakainya adalah perbuatan dosa yang amat dikecam dalam Islam. Allah SWT menegaskan dalam banyak ayat-ayat-Nya tentang kewajiban berbakti pada kedua orang tua. Berikut ayat-ayat tentang kewajiban kepada orang tua: 1. QS al-Isra' : 23 DariAbu Salamah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) bapaknya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) bapaknya, dan aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbuat baik) kepada budak miliknya Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Jakarta - Dalil yang menjadi dasar perintah untuk menghormati guru pun sebetulnya dijelaskan dalam Al Quran. Hal ini setara dengan dasar perintah untuk menghormati kedua orang tua karena guru adalah orang tua bagi siswa selama di sekolah."Guru merupakan orang tua kita di sekolah. Guru banyak berjasa kepada kita karena guru mengajari banyak hal," tulis laman Sumber Belajar surat apa yang menjadi landasan untuk menghormati guru dalam Islam?Dalil yang menjadi dasar perintah untuk menghormati guru adalah surat Al Isra ayat 23. Hal ini diterangkan dalam buku Bunga Rampai Artikel Humaniora Kata Pencerah Jiwa yang ditulis oleh Fahrudin Eko tersebut mengatakan, surat Al Isra ayat 23 merupakan cerminan perkataan mulia yang ditujukan pada para guru di sekolah. Sekaligus, bentuk perilaku hormat dan taat kepada guru atas jasanya dalam memberi ilmu bagi para siswa."Perkataan yang mulia adalah perkaatan yang memberi penghargaan dan penghormatan kepada orang yang diajak bicara," bunyi keterangan dari buku bunyi bacaan surat Al Isra ayat 23 dan terjemahannya yakni di antaranya,وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًاBacaan latin wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmāArtinya "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."Buku tersebut juga menjelaskan, penerapan surat Al Isra ayat 23 tidak hanya berlaku bagi siswa. Namun, para guru juga dibebankan untuk menanamkan pendidikan karakter peserta didik, khususnya dalam hal sikap perkataan mulia."Guru sebagai pendidik hendaknya melakukan penguatan karakter ini dengan jalan menasihati, menegur, mengarahkan, membimbing, dan menjadikan dirinya sebagai contoh dalam bertutur kata yang lembut," tulis keterangan dalam buku Bunga Rampai Artikel Humaniora Kata Pencerah itu, ada banyak cara yang dapat dilakukan siswa dalam menghormati guru di sekolah. Mengutip Sumber Belajar Kemendikbud, berikut contoh perilaku yang dapat diterapkan siswa dalam rangka bersikap hormat dan patuh pada aturan Contoh Menghormati dan Mematuhi Guru di Sekolah1. Bila guru sedang mengajar, duduklah dengan tertib dan simak dengan seksama agar materi yang disampaikan mudah dipahami2. Tidak berbicara dengan guru dengan suara yang lebih tinggi dari suara guru3. Bila berjumpa dengan guru maka ucapkan salam, mencium tangannya, dan membungkukkan sedikit badan4. Bila mendapatkan tugas selalu dikerjakan dan dikumpulkan tepat pada waktunya5. Selalu mematuhi peraturan sekolah6. Meneladani tutur kata yang penuh dengan ketawadhuan dan kesopanannya7. Melaksanakan arahan dan nasihatnya8. Meneladani kebiasaan baik guruSemoga detikers bisa memulai kebiasaan baik di sekolah setelah memahami dalil yang menjadi dasar perintah menghormati guru dalam surat Al Isra ayat 23, ya. Yuk, hormati gurumu!detikers kini bisa membaca al quran secara digital di Apps detikcom di sini. Simak Video "Hafal 5 Juz Al-Quran, Siswa Bisa Bebas Pilih Sekolah Favorit!" [GambasVideo 20detik] rah/lus Ilustrasi Al-quran. Foto Leila Ablyazova/ adalah seorang pengajar suatu ilmu. Penasaran apa saja dalil dalam Alquran yang membahas tentang menghormati guru sebagai etika seorang murid? Berikut dalil, terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Al-Kahf Ayat 70قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖDia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu.”Nabi Khidr memperkenankan permintaan Nabi Musa, tetapi dengan sebuah syarat. Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun yang aku lakukan walaupun engkau tidak mengerti atau tidak menyetujuinya, sampai aku menerangkannya kepadamu bagaimana sebenarnya peristiwa itu terjadi menurut pengetahuan yang diberitahukan Allah kepadaku."Surat Al-Kahf Ayat 73قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًاDia Musa berkata, “Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.”Nabi Musa menyadari kesalahannya maka dia berkata, "Maafkanlah kesalahanku, janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku menanyakan sesuatu kepadamu sebelum engkau menerangkan kepadaku peristiwa sebenarnya, dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan yang tidak dapat kupikul dalam urusanku, yakni keinginanku mengikuti engkau agar aku mempelajari ilmu yang diajarkan Allah kepadamu."Surat Al-Kahf Ayat 75قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًاDia berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”Setelah memperingatkan Nabi Musa untuk tidak mempertanyakan hal yang dia lakukan, hamba yang saleh Nabi Khidir kembali memperingatkan Nabi Musa yang mempertanyakan perbuatan Nabi Khidir membunuh seorang anak tanpa sebab yang dibenarkan. Dia berkata, "Bukankah sudah pernah kukatakan kepadamu bahwa engkau tidak akan mampu bersikap sabar bersamaku saat melihat apa yang kulakukan?."Surat Al-Kahf Ayat 76قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًاDia Musa berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar menerima alasan dariku.”Mendengar peringatan kedua itu, Nabi Musa merasa tidak enak dan malu. Namun, karena keinginan untuk memperoleh ilmu darinya sangat kuat, dia memohon agar diberi kesempatan lagi. Dia berkata kepadanya, "Jika aku bertanya lagi kepadamu tentang sesuatu yang kaulakukan setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu dalam perjalanan ini. Sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar terhadapku yang terlalu banyak bertanya dan engkau juga mau menerima alasan dariku dan memaafkan aku."Surat Al-Kahf Ayat 78قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاDia berkata, “Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar komentar Nabi Musa, dia, hamba yang saleh itu, berkata, "Inilah saat perpisahan antara aku dengan engkau sebagaimana janjimu sebelumnya. Sebelum kita berpisah, aku akan memberikan penjelasan secara rinci kepadamu atas semua perbuatan yang telah aku lakukan dan membuat engkau tidak mampu bersikap sabar terhadapnya."Kesabaran dalam menuntut ilmu harus dimiliki oleh semua penuntut ilmu. Tanpa kesabaran niscaya muncul ketergesa-gesaan yang pada akhirnya akan menyebabkan selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected] Jawaban عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ”مَنْ عَلَّمَ عَبْدًا آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ، فَهُوَ مَوْلاهُ لا يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَخْذُلَهُ، وَلا يَسْتَأْثِرَ عَلَيْهِ”.Artinya“Dari sahabat Abi Umamah, beliau berkata Rasulullah Saw., bersabda “Barangsiapa mengajar satu ayat dari Kitabullah kepada seorang hamba, maka orang itu menjadi jujungan hamba tersebut, hamba tidak boleh merendahkan orang tersebut, dan tidak boleh mendahuluinya harus memuliakannya”.PenjelasanHadits tersebut menjelaskan tentang cara kita menghormati seorang guru dan memuliakannya, bahkan kita harus menjunjung seorang guru sebagaimana seorang hamba menghormati tuannya.

ayat tentang tata cara atau etika berbakti kepada guru